Harga sembako meroket, kebutuhan
pokok semakin berat di kantong, dan gaji terasa tak pernah cukup—fenomena
penurunan daya beli masyarakat bukan lagi isu abstrak, melainkan realita sehari-hari
yang dihadapi semua kalangan termasuk kita sebagai muda. Laporan Bank Indonesia
(2024) mencatat daya beli masyarakat menurun 5,8% dibanding tahun sebelumnya,
didorong inflasi dan stagnasi upah.
Lalu, bagaimana kita harus menyikapinya?
Baca Juga: Menikmati Proses: Hidup Bukan Hanya Sekedar Terlihat Hidup Seperti Media Sosial
Dampak Penurunan Daya Beli Pada
Pekerja Muda
1. Gaji "Umpet" di Tengah
Kenaikan Harga
2. Mengencangkan Ikat Pinggang, Tapi
Tetap Produktif
3. Peluang Bisnis Sampingan Semakin
Dicari
- Survei LinkedIn (2024): 65% pekerja muda Indonesia mulai mencari side hustle untuk tambahan penghasilan
mereka.
Baca Juga: Inovasi IOH Corp & GOTO: Revolusi Baru Untuk Indonesia
Tiga Strategi Bertahan & Bangkit
di Tengah Krisis
1. Tingkatkan Nilai Diri dengan
Skill Future-Proof
- Di saat perusahaan mengurangi budget,
karyawan dengan skill AI, data analysis, atau digital marketing justru masih
begitu dicari.
2. Diversifikasi Sumber Penghasilan
- Mulai bisnis mikro: reseller
produk kebutuhan harian, jasa freelance, atau konten kreatif.
3. Melek Finansial & Investasi
Kecil-kecilan
- Alokasikan 10% penghasilan
untuk:
✅
Dana darurat (minimal 3x pengeluaran bulanan).
✅
Investasi low-risk (reksadana pasar uang, emas digital).
Baca Juga: Jayneharaa Luncurkan Audiobook & Checklist Gratis Investasi Aman
🔥
Ebook "Generative AI bagi Pemula": Skill yang Bisa Membantumu
Bertahan
Di era otomatisasi, menguasai AI
bukan lagi pilihan—tapi keharusan. Ebook ini mengajarkan:
✔
Cara pakai AI untuk otomatisasi tugas (hemat waktu 2-3 jam/hari).
✔
Peluang bisnis berbasis AI tanpa perlu jadi programmer.
✔
Tips meningkatkan nilai diri dengan skill AI yang relevan.
🚀
Kuasai AI Sekarang!
Checkout Disini: Generative AI Bagi Pemula
🎵
Super Chill Blues Instrumental: Teman Setia di Masa Sukar
Di tengah tekanan ekonomi, musik
instrumental bisa menjadi pelarian sehat buat kamu semua untuk:
✔
Menenangkan pikiran saat kerja lembur.
✔
Menemani belajar skill baru tanpa distraksi.
✔
Refleksi mensyukuri hal-hal kecil yang masih bisa dinikmati.
Putar playlist-nya di YouTube
Jayneharaa sekarang!!!
Dengarkan Disini: Super Chill Blues Instrumental
Kesimpulan: Krisis adalah Ujian
Kreativitas
Penurunan daya beli memang berat, tapi
sejarah membuktikan bahwa masa sulit melahirkan inovasi terbaik. Lihat saja
bagaimana Gojek lahir pasca krisis 2008, atau tumbuhnya bisnis kesehatan
digital selama pandemi.
Sebagai pekerja muda, kita punya dua
pilihan:
1. Mengeluh dan terjebak dalam
ketakutan.
Mulai hari ini dengan:
- 1 jam belajar skill baru (AI,
bisnis, dll).
- Evaluasi pengeluaran (potong yang
tidak esensial).
- Bersyukur untuk hal kecil (seperti
masih punya pekerjaan atau kesehatan).
Baca Juga: Belajar - Senjata Rahasia Kita Menguasai Masa Depan
Follow @jaynehara untuk konten
pengembangan diri yang real:
📌
Instagram: Jayneharaa | Digital Product Publishing
📌
YouTube: Jayneharaa | Digital Product Publishing
📌
Tiktok: Jayneharaa | Digital Product Publishing
📌
Facebook: Jayneharaa | Digital Product Publishing
📌
X (Twitter): Jayneharaa | Digital Product Publishing
"Orang yang selamat bukan yang paling kuat atau pintar, tapi yang paling responsif terhadap perubahan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar