Minggu depan mungkin akan banyak suara berisik dari kantor tempat kita bekerja. Itu mungkin dikarenakan suara karyawan yang stres karena tugasnya semakin berat, tetapi mungkin juga tidak hanya karena hal tersebut. Starbucks, brand kopi kesayangan mereka, baru saja mengumumkan perubahan pada sistem pemesanan mobile mereka. Batasan jumlah pesanan kini dikurangi dari 15 menjadi 12 item. CEO baru Starbucks, Brian Niccol, mengatakan bahwa pesanan mobile yang terlalu banyak telah "menggerogoti" perusahaan.
Tak hanya itu, Starbucks juga melarang penambahan susu atau lime ke minuman Refresher, serta memesan caffè americano tanpa air. Pembatasan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah pesanan besar dan rumit yang menjadi mimpi buruk bagi barista Starbucks selama ini. Kabarnya, Starbucks juga akan memangkas 30% menu mereka pada bulan September tahun ini untuk lebih menyederhanakan operasional.
Baca Juga: Rahasia Bertahan Di Era Penuh Ketidakpastian
Apa Dampaknya Bagi Kita?
Sebagai anak muda yang (mungkin) sering nongkrong di Starbucks atau sekadar menikmati kopi di pagi hari sebelum kita ke kampus atau kantor, perubahan ini tentu akan berdampak. Mari kita bahas beberapa poin yang perlu kita lihat dari sudut pandang sebaliknya:
- Pemesanan Lebih Cepat dan Efisien: Dengan batasan jumlah pesanan, pastinya diharapkan antrean di Starbucks akan jadi lebih pendek dan barista dapat bekerja lebih cepat. Ini artinya, kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kopi yang kita inginkan.
- Menu yang Lebih Sederhana: Pemangkasan menu hingga 30% mungkin akan membuat kita sedikit kecewa jika menu favorit kita bisa saja hilang. Namun, di sisi lain, menu yang lebih sederhana akan memudahkan kita sebagau customer dalam memilih minuman. Tidak perlu lagi bingung dengan puluhan menu yang terkadang membuat pusing bahkan sebelum berangkat berkerja.
- Pelajaran tentang Efisiensi: Perubahan yang dilakukan Starbucks mengajarkan kita tentang pentingnya efisiensi. Dalam hidup, kita juga perlu mengatur segala sesuatu agar berjalan efisien. Misalnya, saat mengerjakan tugas, jangan tunda-tunda sampai menit terakhir. Atau, saat belajar, fokuslah pada materi yang benar-benar penting.
- Menghargai Pekerjaan Orang Lain: Terkadang, kita sebagai customer suka memesan yang aneh-aneh tanpa memikirkan kesulitan yang dihadapi barista. Dengan adanya pembatasan ini, kita diajak untuk lebih menghargai pekerjaan orang lain. Ingatlah, barista juga manusia yang bisa bisa lelah dan stres melayani begitu banyak orang seperti kita.
- Memilih Minuman Favorit Baru: Dengan menu yang lebih sedikit, secara tidak langsung kita ditantang untuk lebih kreatif dalam memilih minuman. Mungkin ini saatnya mencoba menu baru yang belum pernah kamu coba sebelumnya. Siapa tahu, kita akan menemukan minuman favorit baru kita.
- Dampak Sosial: Perubahan ini juga tentunya perlahan bisa berdampak pada budaya nongkrong di kalangan anak muda seperti kita. Mungkin kita akan lebih sering bertemu langsung daripada hanya memesan melalui aplikasi. Interaksi sosial yang berkualitas tentu lebih penting daripada sekadar update status di media sosial.
Kesimpulan
Perubahan yang dilakukan Starbucks mungkin awalnya terasa menyebalkan bagi kita. Namun, jika kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil. Perubahan ini mengajarkan kita tentang efisiensi, menghargai orang lain, dan kreativitas dalam mencoba sesuatu yang baru. Tentu ini dapat diaplikasikan dalam setiap aspek kehidupan kita sebagai anak muda yang memiliki banyak tantangan dan juga peluang untuk kita manfaatkan.
Ingin tahu lebih banyak tentang perubahan di dunia dan dampaknya bagi anak muda seperti kita? Kunjungi blog kami disini untuk artikel-artikel yang tidak kalah menarik lainnya. Jangan lupa follow juga Instagram kami disini untuk konten-konten yang bisa kamu bagikan dengan teman-teman kamu di media sosial. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar